1. Pengertian Anggaran
Pengertian anggaran (budget) ialah suatu rencana yang disusun secara
sistematis, meliputi seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit
(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu
yang akan datang (Munandar, 1986).
2. Unsur yang melekat pada budget:
a. Rencana
Recana merupakan penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau
kegiatan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang dengan spesifikasi
khusus, misalnya disusun secara sistematis mencakup seluruh kegiatan
perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter.
Beberapa alasan diperlukannya “rencana” bagi perusahaan:
• adanya ketidakpastian di masa yang akan datang
• banyaknya alternatif di masa yang akan datang.
• rencana merupakan pedoman kerja perusahaan
• rencaa sebagai alat koordinasi kegiatan dari seluruh bagian yang ada di perusahaan.
• rencana sebagai alat pengawasan (control) terhadap pelaksanaan.
b. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
Unsur ini bermakna bahwa budget mencakup semua kegiatan yang akan
dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam perusahaan, (pemasaran,
produksi, pembelanjaan, administrasi dan kegiatan yang berkaitan dengan
sumberdaya manusia).
c. Dinyatakan dalan unit (satuan) moneter
Budget dinyatakan dalam satuan moneter yang dapat diterapkan pada
berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam, yakni satuan ”rupiah”,
mengingat satuan dari berbagai kegiatan pada dasarnya berbeda misalnya:
untuk bahan mentah kilogram, tenaga kerja jam kerja per minggu dst.
d. Jangka waktu tertentu yang akan datang.
Unsur ini menyatakan bahwa budget berlaku untuk masa datang, hal ini
berarti bahwa apa yang dimuat dalam budget adalah taksiran –taksitan
(forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan
di waktu yang akan datang.
Berkaitan dengan jangka waktu, budget dikenal dengan :
• budget strategis
budget yang berlaku untuk jangka panjang/lebih dari 1 periode akuntansi/ 1 tahun.
• budget Taktis
budget yang berlaku untuk jangka pendek. Budget yang disusun untuk 1
periode akuntansi (setahun penuh) dinamakan budget Periodik (periodikal
budget), sedangkan budget yang disusun untuk jangka waktu kurang dari
satu periode akuntansi misalnya jangka tiga bulanan, danse bagainya
disebut sebagai budget bertahap (continous budget).
3. Faktor yang memengaruhi ketepatan penentuan jangka waktu berlakunya budget adalah:
• Luas pasar
• Posisi perusahaan dalam persaingan
• Jenis Produk yang dihasilkan (elastis dan in-elastis, umur selera konsumen)
• Tersedianya data dan informasi (berkatan dengan keakuraan budget).
• Keadaan perekonomian pada umumnya. (kasus krisis moneter).
4. Kegunaan budget:
a. sebagai pedoman kerja
b. sebagai alat pengkoordinasian kerja
c. sebagai alat pengawasan kerja/tolok ukur.
5. Faktor yang memengaruhi penyusunan budget:
a. Faktor interen
Yang dimaksud dengan faktor intern adalah data, informasi dan pengalaman
yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Yang dapat berupa: Penjualan
tahun –tahun lalu, kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan
masalah harga jual, kapasitas produksi dll).
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern meliputi, data, informasi dan pengalaman yang terdapat di
luar perusahaan, tetapi memiliki pengaruh terhadap kehidupan
perusahaan.Yang dapat berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan
penduduk, tingkat penghasilan masyarakat, pendidikan masyarakat,
perekonomian nasional, berbagai kebijakan pemerintah dll.
6. Hubungan Peranggaran dengan Manajemen
Fungsi Manajemen adalah menyusun perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), koordinator
(coordinating), dan pengawasan (controling) terhadap orang dan barang,
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. .
Berdasarkan pengertian sebelumnya (budget maupun manajemen), dapat
disimpulkan bahwa budget sebagai alat bagi manajemen untuk membantu
menjalankan fungsi-fungsinya. Namun demikian budget sebagai alat bagi
manajemen memiliki kelemahan: yakni:
• Budget disusun berdasarkan taksiran-taksira.
• Budget disusun dari berbagai data baik yang controlabel dan non controlabel.
• Efeftivitas dan efisiensi budget tergantung dari manusia sebagai pelaksana.
7. Hubungan antara budget dengan Akuntansi
Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk
menghitung (menyiapkan) taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam
budget, yang nantikan akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang
akan datang. Selanjutnya akutansi akan melakukan pencatatan secara
sistematis dan teratur tentang pelaksanaaan budget itu nantinya, dari
hari ke hari, dengan demikian akuntansi dapat menyajikan data realisasi
pelaksanaan budget secara lengkap.
Sehingga dengan membandingkan antara budget dan catatan akuntansi dapat
diketahui apakah perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara
efisien atau in-efisisen, efektif atau inefektif, dst, Oleh karena itu
semua teknik pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam
akuntansi harus sama dan sejalan dengan teknik serta sistematika yang
dipakai dalam budget.
8. Hubungan antara budget dengan statistika dan matematika
Berhubungan untuk pengolahan data (sebagai penunjang) baik saat
penyusunan maupun realisasi dan penganalisaan realisasi budget. Sehingga
dapat diketahui penyimpangan positif maupun negatif, sebagai bahan
pertimbangan keputusan efisiensi budget.
9. Isi dan Prosedur Penyusunan Anggaran dan Faktor
Budget adalah hasil kerja (out-put) yang terutama berupa
taksiran-taksiran yang akan dilaksanakan di waktu yang akan datang, yang
dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan
sistematis.
10. Proses Kegiatan yang tercakup dalam Budgeting:
• Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun budget.
• Pengolahan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksiran-taksiran dalam rangka menyusun budget,
• Menyusun budget dan menyajikan secara teratur dan sistematis.
• Pengkoordinasian pelaksanaan budget
• Pengolahan dan penganalsisaan data tersebut untuk mengadakan
interpretasi dan memperoleh kesimpulan, dalam rangka mengadakan
penilaian (evaluasi) terhadap kerja yang telah dilaksanakan serta
menyusun kebijakan-kebijakan sebagai tindak lanjut (follow-up) dari
kesimpulan-kesimpulan tersebut.
11. Tugas Penyusunan Budget
Tugas penyusunan budget merupakan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi
perusahaan. Namun demikian tugas penyusunan budget selanjutnya dapat
didelegasikan kepada bagian yang terkait pada perusahaan (tergantung
struktur perusahaan). Berikut ini beberapa bagian yang dapat memperoleh
pendelagasia penyusunan budget:
a. bagian administrasi (bagi perusahaan kecil) , karena seluruh data
aktivitas perusahaan baik produksi, pemasaran maupun yang lainnya
terkumpul pada bagian ini.
b. panitia budget (bagi perusahaan besar), terdiri dari pimpinan dan wakil masingmasing bagian terkaita.
Budget yang selesai disusun baik oleh bagian administrasi maupun panitia
budget (tergantung organisasi perusahaan), disebut sebagai draft budget
(rancangan budget), sedangkan apabila rancangan tersebut telah
diserahkan,disetujui dan disahkan oleh pimpinan teritnggi perusahaan
disebut sebagai Budget yang definitif.
12. Isi budget
Budget sudah sehusnya mencakup seluruh kegiatan perusahaan, sehingga
fungsi budget benar-benar dapaaat berjalan. Budget yang menyeluruh
tersebut di namakan budget Komprehensif (Comphrehensive Budget).
13. Isi dari Comphrehensive Budget, secara garis besar terdiri dari:
a. forecasting budget
b. variabel budget (berisis tentang tingkat perubahan biaya atau tingkat variabilitas)
c. analsisa statistika dan matematika pembantu
d. laporan budget (/budget report): merupakan laporan realisasi
pelaksanaan budget yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan
antara budget dengan relaisasinya, sehingga dapat diketahui
penyimpangan-penyimpangan maupun efisiensi-efisiensi yang terjadi,
sehingga dapat dianalisis dan ditarik kesimpulan.
14. Anggaran Komprehensip dan Parsial
Anggaran komprehensip merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang
meyeluruh. Aktivitas yang tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup
seluruh aktivitas perusahaan baik dalam bidang pemasaran, produksi,
keuangan dan administrasi.
Secara lengkap anggaran komprehensip terdiri dari:
• Substantif plan
Pada substantif plan berisi Tujuan umum perusahaan, tujuan khusus perusahaan, strategi perusahaan, asumsi-asumsi.
• Financial plan
Anggaran jangka panjang : meliputi penjualan, biaya penjualan, modal, arus dana, dan kebutuhan tenaga kerja
Anggaran tahunan
a. Anggaran operasional
1. Anggaran laba rugi
2. Anggaran pembantu laba rugi
• Anggaran penjualan
• Anggaran produksi
• Anggran biaya produksi
• Anggaran biaya penjualan
b. Anggaran keuangan
1. Anggaran neraca
2. Anggaran pembantu neraca
• Anggaran kas
• Anggaran piutang
• Anggaran persediaan
• Anggaran Perubahan aktiva tetap
• Anggaran utang
• Anggaran Penambahan modal
3. Anggaran variabel
4. Anggraan Statistik pembantu
5. Laporan Internal
Anggaran Parsial. Anggran parsial merupakan anggaran yang disusun dengan
ruang lingkup yang terbatas atau dalam ruang lingkup yang sempit.
Misalnya perusahaan hanya menyususn anggaran produksi saja, penjulan
atau keuangan saja. Dalam anggaran parsial masing-masing bagian menyusun
anggaran secara sendiri-sendiri, sehingga rencana tersebut disusun
tidak terpadu, dibandingkan dengan anggaran komprehensip anggaran
parsial lebih mudah disusun karena belum begitu kompleks.
15. Anggaran Pendekatan Sistem
Suatu sistem adalah kumpulan komponen yang saling berinteraksi atau
saling bergantung, yang dikoordinie sedemikian rupa sehingga membentuk
suatu kebulatan dan diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebagai suatu sistem budget terdiri dari :
• Inti sistem :
Inti sistem mencerminkan sasaran dari fungsi pemasaran, produksi,
keuangan dan administrasi. Sebagai inti sistem anggaran mempunyai
fungsi sebagai alat manajemen untuk merencanakan serta mengawasi
kegiatan masing-masing fungsi tersebut
• Subsistem penunjang
Mencerminkan berbagai hal yang fungsinya diperlukan untuk membantu
kelancaran bekerjanya inti sistem. Subsistem penunjang meliputi struktur
organisasi, tertib administrasi, analisa data statistik internal dan
analisa akuntansi dan angka-angka standar.
• Subsistem lingkungan
Subsistem lingkungan merupakan variabel yang terletak di luar perusahaan
yang meliputi data dan analisis ekonomi, data dan analisis industri,
data dan analisis produk serta struktur harga dan persaingan
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan
dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk
meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
Karakteristik Anggaran :
1. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2. Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter
dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang
dijual atau diproduksi).
3. Mencakup periode satu tahun.
4. Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk
mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).
6. Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
7. Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
Tujuan Pokok Anggaran
• Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang
• Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
Manfaat Penganggaran
Anggaran menunjukkan kepada manajemen
• Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan.
• Sumber daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode anggaran yang akan datang.
• Memberikan landasan untuk pengambilan keputusan alternatif yang terbaik.
Keterbatasan Penganggaran
• Dalam banyak kejadian, anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta situasi nyata di lapangan
• Terlampau menekankan hasil ( Yi : laba bersih sesung- guhnya
dibandingkan dg jumlah laba yang dianggar kan), namun bukan pada sebab
musababnya.
• Tema partisipatif pada anggaran menuntut dukungan penuh dan keterlibatan manjemen.
• Dapat menggerogoti inisiatif manajemen dengan meng halangi perkembangan dan tindakan baru yang tidak tercakup dalam anggaran.
• Proses penganggaran bukanlah ilmu murni dan pertimbangan yang baik memainkan peran esensial.
Sistem Penganggaran untuk Aktivitas Bisnis.
Terdapat 4 (empat) ancangan dasar terhadap anggaran :
(1) Penganggaran inkremental
(2) Penganggaran basis nol
(3) Penganggaran Statik dan
(4) Penganggaran fleksibel.
Anggaran Inkremental (Incremental Budget)
Yakni metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya
dari anggaran tahun sebelumnya. Dalam hal ini anggaran sebelumnya,
berfungsi sebagai landasan bagi penganggaran sumber daya inkremental.
Keunggulan ancangan inkremental adalah bhw ancangan ini menyederhanakan
proses penganggaran dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai pos
anggaran.
Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefisiensi dapat menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah diketahui.
Contoh Anggaran Inkremental
PT Safira Prima
Anggaran Inkremental untuk Tahun 20XX
Kenaikan Gaji Rp. 8.000.000
Posisi Penyelia baru Rp. 15.000.000
Posisi Manajerial baru Rp. 28.000.000
Kenaikan anggaran operasional Rp. 54.000.000
Program riset baru Rp. 3.500.000
Jumlah Rp.108.500.000
Anggaran Basis Nol (Zero-Based Budget)
Dalam penganggaran ini, semua jajaran manajemen bertolak dari nol dan
mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai
aktivitas-aktivitas tahun anggaran.
Anggaran Statik (Static Budget)
Yakni merupakan ancangan yang dipakai oleh banyak perusahaan jasa dan
ada banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian, bagian
akuntansi, dan bagian hukum.
Anggaran Fleksibel (Flexible Budget)
Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang
dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya
pabrik dan beban operasi.
Ada tiga kegunaan dari anggaran ini, yakni :
• Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran tingkat aktivitas.
• Dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas aktual.
• Membantu manajemen dalam menghadapi ketidak pastian dengan memampukan
mereka untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.
Penyusunan Induk Anggaran (Master Budget)
Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah anggaran komprehensif yang
menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk
suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Induk Anggaran terdiri atas dua komponen utama, yakni :
(1) Anggaran operasi, dan
(2) Anggaran keuangan
Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.
Anggaran Keuangan memperlihatkan ekspektasi arus kas dan posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana.
Induk Anggaran untuk sebuah perusahaan pabrikasi akan berisi anggaran berikut :
INDUK ANGGARAN
Anggaran Operasi Anggaran Keuangan
Angg. Penjualan Anggaran pengeluaran modal
Angg. Produksi Anggaran Kas
Angg. Bhn. Baku Langsung Laporan Laba Rugi dianggarkan
Angg. Tenaga Kerja Lgs Neraca Dianggarkan.
Angg. Overhead pabrikasi
Angg. Persed. Akhir Barang Jadi.
Angg. Beban Penjualan & Adm.
Anggaran Penjualan
Yakni merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang
diharapkan untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal
dari estimasi permintaan (dan kesanggupan untuk memasok) akan produk
perusahaan pada harga tertentu.
Contoh Kasus : Anggaran Penjualan
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri tas
anak-anak, akan merencanakan penjualan ke beberapa daerah secara
kuartalan sebanyak 200.000 unit selama tahun 2006.
Berikut disajikan informasi berkenaan dengan rencana penjualan di atas, yakni sebagai berikut :
Rencana Penjualan selama 4 kwartal adalah sebagai berikut :
Kwartal I : 20.000 unit
Kwartal II : 60.000 unit
Kwartal III : 30.000 unit
Kwartal IV : 18.000 unit
Harga jual/unit : Rp. 1000
Tagihan kas kwartal IV pada tahun sebelumnya (2005) adalah Rp. 3.100.000
Tagihan kas penjualan sebagai berikut : 70% ditagih dalam kwartal
penjualan, sedangkan sisanya 30% ditagih pada kwartal berikutnya.
Penjualan pada kwartal IV terdapat sebanyak Rp. 5.400.000 yang tidak
tertagih dan dimasukkan sebagai piutang usaha pada akhir periode tahun
2006
PT Singga Buana
Anggaran Penjualan
31 Desember 2006
Kwartal
Keterangan I II III IV Tahun
Expektasi Penjualan 20000 60000 30000 18000 128000
Harga Jual per Unit 1000 1000 1000 1000 1000
Jumlah Penjualan 20000000 60000000 30000000 18000000 128000000
Skedul Ekspektasi Penagihan Kas
Piutang Usaha 3100000 3100000
Penjualan
Kuartal I (20jt x
70%, 30%) 14000000 6000000 20000000
Kuartal II (60jt x
70%, 30%) 42000000 18000000 60000000
Kuartal III (30jt x
70%, 30%) 21000000 9000000 30000000
Kuartal IV (18jt x
70%) 12600000 12600000
Jml Kas yg Ditagih 14000000 48000000 39000000 21600000 125700000
Anggaran Produksi (Production Budget)
Yakni merupakan skedul rinci yang mengidentifikasi produk atau jasa yang
harus dihasilkan atau disediakan utnuk meraih penjualan yang
dianggarkan dan kebutuhan persediaan.
Kebutuhan produksi.
Jumlah unit produk yang akan diproduksi (produksi dianggarkan) dapat ditentukan dengan cara :
(Tingkat persediaan akhir barang jadi yang dikehendaki + Taksiran
penjualan) – Tingkat Persediaan awal barang jadi yang dikehendaki.
Berdasarkan data penjualan di atas, buatlah angaran Produksi dengan ketentuan sebagai berikut :
Diketahui :
• Jml persediaan akhir yang dikehendaki sebesar 20% dari penju-alan kuartal berikutnya.
• Jumlah persediaan awal adalah sama dengan jumlah perse- diaan akhir pada kuartal sebelumnya.
PT Singga Buana
Anggaran Produksi
31 Desember 2006
Keterangan Kwartal
I II III IV Tahun
Expektasi Penjualan 20000 60000 30000 18000 128000
Persed Akhir yg dikehendaki 12000 6000 3600 4000 4000
Jml Kebth persed 32000 66000 33600 22000 132000
Persed Awal -3000 -12000 -6000 -3600 -3000
Jml yg akan Diprod 29000 54000 27600 18400 129000
PENGANGGARAN
Perencanaan.
Perencanaan strategic (Strategic Planning), adalah pro- ses penetapan
bentuk dan ukuran beberapa program yang akan dilaksanakan dalam
menerapkan strategi organisasi.
Perbedaan antara Perencanaan strategic dan penyusunan Anggaran.
Perencanaan Strategik
• Terfokus pada aktivitas-aktivitas yang melampaui periode beberapa tahun.
• Mendahului penganggaran dan memberikan kerangka acuan bagi penyusunan anggaran tahunan.
• Pada intinya distruktur menurut lini produk dan program lainnya.
Anggaran
• Proses penganggaran terpusat pada satu tahun
• Distruktur menurut pusat pertanggungjawaban.
• Penganggaran mengharuskan manajer untuk memikirkan secara berkala apa yang inign diraih oleh departemen mereka.
Proses penganggaran
1. Mendefinisikan penyusunan anggaran dan mendiskusikan perannya dalam perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian.
2. Mendefinisikan dan menyusun anggaran induk, mengidentifikasikan
komponen-komponen utamanya, dan menjelaskan hubungan antar
komponen-komponen tersebut.
3. Menguraikan pengangaran fleksibel dan fitur yang harus dimiliki oleh
system penganggaran untuk mendorong manajer berperilaku
keselerasantujuan.
4. Menguraikan penganggaran berbasis aktivitas.
RINGKASAN TUJUAN PENGAJARAN
1. Penganggaran dan Perannya di dalam Perencanaan, Pengendalian, dan Pembuatan Keputusan.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan
dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk
meningkatkan koordinasi dan komunikasi, peran anggaran terus meningkat
penting sebagaimana pertumbuhan ukuran organisasi.
2. Anggaran Induk, Komponen-komponen Utamanya, dan Hubungan Erat timbal Berbagai Komponen Tersebut.
Anggaran induk adalah rencana keuangan yang menyeluruh dari suatu
organisasi, terdiri dari anggaran pengoperasian dan anggaran keuangan.
Anggaran pengoperasian mencakup anggaran rugi laba dan semua anggaran
pendukungnya. Anggaran penjualan terdiri dari kuantitas yang
diantisipasi dan harga semua produk yang akan dijual. Anggaran produksi
mencakup unit produksi yang diharapkan untuk memenuhi penjualan yang
diharapkan ditambah sediaan akhir yang diinginkan dan dikurangi sediaan
awal. Anggaran pembelian bahan baku menunjukkan pembelian yang
diperlukan untuk sepanjang tahun yang dirinci untuk setiap jenis bahan
baku untuk memenuhi kebutuhan produksi dan untuk tujuan sediaan yang
diinginkan. Anggaran tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead
anggaran menunjukkan sejumlah sumber daya yang diperlukan untuk
berproduksi tahun yang akan datang. Anggaran biaya overhead perlu
dipecah ke dalam komponen tetap dan komponen variabel untuk memudahkan
penyusunan anggaran tersebut. Anggaran biaya penjualan dan biaya
administratif menunjukkan biaya-biaya yang diramalkan untuk kedua fungsi
tersebut. Anggaran sediaan barang jadi dan anggaran harga pokok
penjualan masing-masing menunjukkan biaya produksi secara terinci untuk
sediaan akhir yang diharapkan dan unit produk yang terjual. Anggaran
rugi laba menunjukkan secara singkat laba bersih yang akan direalisasi
jika rencana-rencana yang dianggarkan tercapai dengan baik. Anggaran
keuangan meliputi anggaran kas, anggaran pengeluaran modal anggaran, dan
anggaran neraca. Anggaran kas secara sederhana menunjukkan saldo awal
kas, ditambah kas masuk yang diantisipasi lebih, dikurangi pengeluaran
kas yang diantisipasi, saldo kas lebih atau kurang maupun yang yang
mungkin perlu dipinjam. Anggaran neraca (atau pro forma) neraca
memberikan gambaran saldo akhir aktiva, utang, dan modal yang
diantisipasi jika rencana yang dianggarkan terlaksana dengan baik.
3. Penganggaran Fleksibel dan Corak (Fitur) Sistem Penganggaran yang
Dapat Mendorong Para Manajer Berperilaku Selaras Tujuan.
Sukses suatu sistem penganggaran tergantung pada bagaimana factor-faktor
manusia dipertimbangkan secara serius. Untuk mengurangi perilaku
disfungsional, organisasi perlu menghindari anggaran yang terlalu
menekankan pada mekanisme kendali. Bidang kinerja yang lainnya harus
dievaluasi sebagai tambahan terhadap anggaran. Anggaran dapat
disempurnakan sebagai ukuran-ukuran kinerja dengan menggunakan
penganggaran partisipatif dan perangsang nonmoneter lainnya, menyediakan
umpan balik kinerja yang sering, menggunakan penganggaran fleksibel,
menjamin bahwatujuan yang dianggarkan mencerminkan kenyataan, dan para
manajer hanya bertanggung jawab untuk biaya-biaya yang terkendalikan
baginya.
4. Penganggaran Berdasar Aktivitas (Activity-based Budgeting).
Penganggaran berdasar aktivitas mengidentifikasi aktivitas-aktivitas,
permintaan untuk aktivitas keluaran, dan biaya sumber-sumber daya yang
dierlukan untuk mendukung keluaran aktivitas yang diminta. Perbedaan
utama pendekatan berdasar aktivitas adalah daftar aktivitas-aktivitas
yang terinci dan biaya-biaya yang diharapkan untuk aktivitas-aktivitas
yang digolongkan ke dalam biaya overhead pabrik, penjualan, dan
administratif. Penganggaran berdasar aktivitas mempunyai potensi menjadi
lebih akurat dibanding penganggaran tradisional karena memusatkan pada
ukuran-ukuran keluaran untuk masing-masing aktivitas dan sehingga
memungkinkan seorang manajer untuk memahami perilaku biaya pada suatu
level yang jauh lebih terinci. Penganggaran fleksibel aktivitas juga
lebih akurat karena penganggaran tersebut menggunakan rumus-rumus biaya
yang tergantung pada masing-masing ukuran keluaran aktivitas.